BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kenyataan, sering terjadi ternyata data/informasi yang telah
disebutdi atas tidak mencukupi untuk mengambil keputusan tertentu. Untuk itu
diperlukan riset pemasaran. Yang didefinisikan sebagai fungsi yang
menghubungkan pemasar dengan pelanggan dan khalayak melalui informasi. Ini
digunakan untuk menyidik dan mendefinisikan kesempatan dan masalah pemasaran
yang menghasilkan, menajamkan , dan menilai kegiatan pemasaran. Setiap pemasar
memerlukan riset pemasaran, masing-masing dengan tujuannya sendiri.
Agar dapat
menghasilkan nilai dan memberikan kepuasan kepada pelanggan, perusahaan
memerlukan informasi dari semua segi. Selain itu, perusahaan juga memerlukan
banyak informasi tentang pesaing, perantara, dan pemain serta kekuatan di
pasar. Pemasaran memandang informasi bukan hanya sebagai masukan untuk dapat
membuat keputusan yang lebih baik, tetapi sebagai aset strategis dan alat pemasaran.
Riset pemasaran
mencakup berbagai kegiatan yang luas, mulai dari potensi dan pangsa pasar,
menaksirkan kepuasan dan perilaku pembelian pelanggan, sampai kepada studi
pemberian harga, produk, distribusi dan kegiatan promosi. Perusahaan dapat
melakukan riset pemasarn dengan tenaga sendiri dan dapat pula oleh pihak luar.
Apakah digunakan tenaga sendiri atau dari luar ini sangat bergantung dari
kemampuan dari perusahaan sendiri. Namun ada kecenderungan menggunakan jasa
perusahaan riset. Oleh karena itu, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mempermudah dalam memahami proses pembelajaran riset pemasaran.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas
dapatdirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apa
itu riset pasar ?
2.
Apa
saja peran dan fungsi riset pasar ?
3.
Apa
saja prosedur riset pasar ?
4.
Apa
tujuan dari riset pasar ?
1.3. Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui definisi riset pasar
2.
Utuk
mengetahui peran dan fungsi riset pasar
3.
Untuk
mengetahui prosedur dalam riset pasar
4.
Untuk
mengetahui tujuan dari riset pasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riset Pasar
Riset pemasaran
merupakan suatu kegiatan yang sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal
pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan data, pengolahan dan penganalisisan
data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk membantu manajemen dalam
rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang efektif-efisien di
bidang pemasaran perusahaan (Sunarta, 2007).
The American
Marketing Association (AMA)
atau Asosiasi Pemasaran Arnerika secara formal mendefinisikan riset pemasaran
sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat dengan
pemasar. Riset pasar menghubungkan ketiganya melalui informasi - informasi yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan peluang dan masalah
pemasaran. Informasi tersebut juga digunakan untuk membuat, memperbaiki dan
mengevaluasi tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran, serta memperbaiki
pengertian mengenai pemasaran sebagai sebuah proses.
Definisi riset
pemasaran menurut Malhotra adalah identifikasi, pengumpulan, analisis,
diseminasi, serta penggunaan informasi secara sistematik dan objektif.
Informasi tersebut digunakan untuk membantu manajernen membuat keputusan yang
berhubungan dengan identifikasi dan penyelesaian masalah dalam bidang
pemasaran.[1]
Riset pemasaran
dilakukan secara objektif dan tidak memihak serta berusaha untuk menyediakan
informasi akurat yang mencerminkan keadaan kejadian yang sebenarnya. Informasi
yang akurat dan objektivitas hasil riset akan sangat membantu manajemen dalam
membuat keputusan yang dinilai terbaik. Perencanaan sistematis diperlukan pada
seluruh tahap proses riset pemasaran mengingat bahwa riset pemasaran merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang sistematik.
B. Peran dan Fungsi Riset Pasar
Riset pemasaran
memainkan dua peranan kunci dalam sistem pemasaran. Pertama, riset tersebut
merupakan bagian dari proses umpan balik intelijen pemasaran, yang menyediakan
data-data tentang keefektifan bauran pemasaran saat ini dan memberikan wawasan
untuk perubahan yang diperlukan kepada para pengambil keputusan. Kedua, riset
pemasaran merupakan alat utama dalam menelusuri peluang baru di pasaran. Riset
segmentasi dan rise produk baru membantu mengidentifikasi peluang yang paling
menguntungkan bagimanajer pemasaran.[2]
Fungsi riset
pasar berkaitan derigan bagaimana pihak manajemen menggunakannya, yaitu:
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan berkaitan dengan menentukan peluang pasar meliputiSegmentation,
Demand estimation dan Environmental assessment.
2. Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Riset pasar untuk Problem Solving lebih fokus kepada membuat
keputusan jangka pendek dan keputusan jangka panjang, meliputi Product (produk),
Price (Harga), Place (Ternpat) dan Promotion (prornosi).
3. Control (Pengendalian)
Control-Oriented Market Research membantu pihak manajemen untuk menemukan titik masalah dan
memonitor proses yang sedang berlangsung.[3]
C. Tujuan Riset Pasar
Menurut Doman
(2002), ada 4 tujuan dasar dan riset pasar, yaitu:
1. Menganalisis pasar
Riset analisis pasar membantu rnemperhitungkan potensi pasar untuk
produk, jasa atau usaha baru. Analisis pasar dapat memberikan informasi
mengenai calon pelanggan, pasar potensial, lokasi usaha, dan pesaing.
2. Menganalisis tanggapan pasar terhadap suatu produk atau jasa
Analisis ini dimaksudkan untuk memperhitungkan potensi produk atau
jasa di pasar. Pengkajian bisa dilakukan sebelum suatu produk diperkenalkan.
Survei juga bias dilakukan untuk meningkatkan pemasaran atau produk.
3. Menganalisis efektivitas iklan atau promosi dan perusahaan
Riset ini membantu pemilik perusahaan untuk menyeleksi media
periklanan yang paling efektif dan paling cost-effective.
4. Menyusun strategi
Pengkajian perencanaan strategis melacak pertumbuhan atau
kemerosotanpasar-pasar yang sudah ada dan membantu menemukan produk-produk atau
jasa-jasa apa yang akan sukses dalam pasar tersebut. Riset perencanaan
strategis biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah mapan.
D. Klasifikasi Riset Pasar
Menurut
Maholtra, dikatakan bahwa riset pemasaran dibagi ke dalam dua kategori yaitu
riset identifikasi masalah (problem identification research) dan riset
mengatasi masalah (problem solving research).[4]
Riset identifikasi masalah bertujuan mengidentifikasi masalah yang di kemudian
hari akan diteliti lebih lanjut untuk dicarikan solusinya. Riset mengatasi
masalah merupakan riset di mana hasil risetnya dimaksudkan untuk dijadikan
bahan dalam rangka pengambilan keputusan manajemen atas permasalahan yang terjadi.
Secara lebih rinci keduanya dapat diperbandingkan dalam tabel sebagai berikut:
Riset Identifikasi Masalah
(problem identification research)
|
Riset Mengatasi Masalah
(problem solving research)
|
Market potensial research
|
Segmentation research
|
Market share research
|
Product research
|
Image research
|
Pricing research
|
Forecasting research
|
Promotion research
|
Business trend research
|
Distribution research
|
Jika melihat
beberapa contoh penelitian yang berkategori mengidentifikasi masalah seperti disebut
diatas, maka nampak bahwa pada dasarnya penelitian identifikasi masalah lebih
bersifat preventif. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada situasi pasar yang
memiliki tingkat kompetisi ketat, selalu dituntut untuk memperbaharui berbagai
informasi dan fenomena pasar yang fluktuatif dan massif.
Seberapa
tingkat fluktuasi dan massifitas pergerakan arus barang dan jasa yang ada di
pasar, akan sangat berpengaruh terhadap potensi pasar (market potensial),
pangsa pasar (market share), maupun persepsi (produk image)
konsumen atas barang dan jasa yang dihasilkan. Selain itu, penelitian
identifikasi masalah juga bermaksud memperkirakan (forecast) terhadap
kecenderungan (naik-turunnya) permintaan (demand) dan penawaran (supply)
suatu produk di pasar. Dengan melakukan serangkaian penelitian yang cermat,
teliti, dan terukur, maka akan diperoleh data dan berbagai informasi penting
yang dapat digunakan oleh pengambil kebijakan (policy maker) dalam
menentukan taktik dan strategi bisnis yangakan diterapkan.
Kemudian jenis
penelitian yang lain dalam lingkup pemasaran adalah penelitian bagaimana cara
mengatasi suatu masalah yang muncul dalam suatu perusahaan. Dalam konteks
perusahaan yang baru akan tumbuh dan berkembang, penelitian bagaimana cara
mengatasi masalah yang mungkin bisa timbul.
E.Prosedur Riset Pasar
Untuk melakukan
sebuah riset atau penelitian, diperlukan prosedur dan sistematika dalam
penyajian hasil penelitian tersebut. Secara umum prosedur dan sistematika
penyajian hasil penelitian meliputi perumusan masalah, perumusan hipotesis,
menentukan metode riset, menentukan variabel penelitian, menentukan data
penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, kesimpulan dan
saran, penyajian laporan penelitian.
1. Menentukan topik riset
Langkah awal
sebelum melakukan riset adalah menentukan topik riset itu sendiri. Tanpa
memiliki topik riset tentu saja tidak ada riset atau riset menjadi kabur dan
tidak terfokus ke salah satu hal yang di teliti. Maka menjadi penting menentukan
topik riset sebelum melangkah jauh ke depan berkaitan dengan riset tersebut.
Contoh topik riset pemasaran antara lain:
·
Mengukur
loyalitas konsumen terhadap merek
·
Perilaku
pembelian barang di masa inflasi
·
Mengukur
persepsi masyarakat terhadap suatu daerah perbelanjaan
·
Menilai
kegiatan perencanaan pemasaran
·
Mengukur
kecenderungan konsumen mengeksplorasi produk dan informasi
·
Menguji
respons konsumen terhadap perbedaan warna brosur
·
Mengidentifikasi
perilaku pembelian spontan
·
Menilai
kemampuan manajer dalam menjalankan kegiatan pemasaran.
·
Mengukur
manfaat iklan televise
·
Persepsi
konsumen terhadap rumah makan dan luar negeri.
2. Perumusan
masalah
Setelah
menentukan topik riset pemasaran yang sekiranya benar-benar dikuasai, langkah
berikutnya menguraikan latar belakang mengapa memilih topik riset pemasaran
tersebut? Di dalam uraian tersebut dikemukakan mengenai alasan-alasan memilih
topik tersebut berikut argumentasiargumenasj yang dapat menguatkannya. Semakin
banyak argumentasi yang dikemukakan akan dapat memberikan kontribusi pada
penguatan topik riset pemasaran yang sudah dipilihnya. Kemudian setelah uraian
latar belakang permasalahan selesal diuraikan, berikutnya menentukan rumusan
masalah penelitian.
3. Perumusan hipotesis
Langkah
berikutnya setelah dirrumuskan pokok permasalahan dan suatu topic riset
pemasaran, adalah perumusan hipotesis riset. Hipotesis ini merupakan jawaban
bersifat sementara berdasarkan pokok rumusan masalah yang telah disusun.
Sehingga kebenaran dari suatu hipotesis masih harus dilakukan
pengujian-pengujian melalui uji statistik, apakah hipotesis yang diajukan benar
atau tidak benar. Banyaknya hipotesis yang diajukan disesuaikan dengan banyak
rumusan masalah.
4. Menentukan metode riset
Menentukan
riset diperlukan untuk membantu memecahkan permasalahan dalam topik. Pada
umumnya metode riset menggunakan alat-alat dan uji statistik jika data
penelitian berupa angka-angka bilangan, jadi bersifat kuantitatit. Namun di
samping alat dan uji statistik, dapat pula dilakukan secara kualitatif, berupa
analisis karakteristik data tanpa melalui pengujian kualitas dari sebuah riset
bersifat kualitatit sangat bergantung pada kevalidan data hasil observasi pada
objek yang diteliti. Semakin valid dan detail, semakin memberikan kontribusi
pada kualitas hasil riset, sebaliknya data yang diperoleh dari hasil observasi
kurang atau tidak valid serta tidak didukung oleh argumentasi yang kuat, akan mengakibatkan
berkurangnya kualitas sebuah riset kualitatif.
Metode riset
bersifat kualitatif, misalnya dengan analisis SWOT (Strenght, Weaknesses,
Opportunity, Treath), Analisis Peta. Metode riset bersifatkuantitatif,
terutama empergunakan alat uji statistik, misalnya uji hipotesis,uji khi
kuadrat, uji analisis varians (Anova), uji koefisien regresi, uji
koefisienkorelasi baik parsial maupun simultan, dan uji statistik nonparametric
5. Menentukan variabel riset
Dalam
menentukan variabel riset, disesuaikan dengan topik yang diteliti, karena
variabel riset yang diperlukan terkandung pada topik tersebut.
6. Menentukan data riset
Berdasarkan
variabel riset di atas berarti kita dapat menentukan data risetnya. Jika
variabel berkaitan dengan persepsi masyarakat maka data risetnya juga mengenai
persepsi masyarakat. Banyak sedikitnya data riset tergantung pada kebutuhan
responden dalam hal ini masyarakat yang menjadi sampel riset. Jika berkaitan
dengan penjualan maka data risetnya dapat berupa volume penjualan berdasarkan
periode penjualan, volume penjualan berdasarkan daerah penjualan, atau volume
penjualan berdasarkan salesnya. Oleh karena itu data riset sangat tergantung
pada variabel yang diteliti.
7. Metode pengumpulan data
Untuk
mengumpulkan data riset ada dua metode yaitu metode pengumpulan data
kualitatif, dan metode pengumpulan data kuantitatif.[5]
a. Metode pengumpulan data kualitatif
Metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif antara lainwawancara, focus group
dan teknik proyeksi:
1. Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi secara
langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual. Dalam wawancara,
seseorang responden diajukan pertanyaan oleh pewawancara untuk mengungkapkan
perasaan, motivasi, sikap, atau keyakinannya terhadap suatu topik pemasaran.
Bentuk wawancara yang terkini memungkinkan pewawancara dan orang yang
diwawancarai tidak bertemu secara fisik. Pemanfaatan teknologi dibidang
teknologi dan internet mampu membuat pewawancara dan partisipan saling
berinteraksi di depan monitor komputer
atau televisi. Hal ini tentunya akan memberikan efisiensi karena memungkinkan
perolehan informasi yang lebih cepat dengan jangkauan lebih luas.
2. Focus
Group merupakan suatu
bentuk pengumpulan data melalui diskusikelompok dalam pemasaran. Di mana
diskusi grup terfokus ini merupakan
kelompok kecil yang terdiri dari 8-10 orang yang dipiIih untuk
mendiskusikan topik tertentu tanpa menggunakan kuesioner yang terstruktur.
Orang-orang yang terlibat dalam diskusi grup terfokus diharapkan memiliki
pengetahuan atau kecakapan di bidangnya sehingga pandangannya benar-benar mampu
memberikan masukan yang mendalam bagi manajer. Seperti halnya wawancara yang
mampu memanfaatkan kemajuan teknologi, dalam diskusi grup terfokus ini
dimungkinkan bahwa antar anggota tidak bertemu secara Iangsung dalam diskusi. Bentuk diskusi grup terfokus melalui
diskusi interaktif dengan menggunakan Internet sudah mulai biasa diterapkan
dalam riset sehingga bisa menghemat biaya yang dikeluarkan untuk tranportasi
peserta dan biaya-biaya fasilitas.
3. Teknik proyeksi merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh
data dengan mendorong responden mengungkapkan perasaan,
motivasi,sikap atau keyakinannya terhadap suatu topik pemasaran dengan pertanyaan
tidak Iangsung dan tidak terstruktur.[6]
Pengertian
tidak Iangsung disini berarti bahwa partisipan bebasmemproyeksikan atau
menyamaartikan apa saja yang muncul dalampikiran atau perasaannya berkaitan
dengan objek atau topik yangdisampaikanpeneliti.
b. Metode pengumpulan data kuantitatif
Pengumpulan data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa metode
yaitu survei, observasi dan eksperimen.[7]
·
Survei
merupakan metode yang digunakan secara luas, khususnya dalam riset pemasaran.
Informasi dikumpulkan dengan menanyai orang melalui daftar pertanyaan yang
terstruktu. Dengan survei, periset bertujuan memperoleh informasi seperti
preferensi, sikap, atau pendapat responden yang diungkapkan dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Survei bertujuan untuk meliputi banyak orang sehingga
hasil survei dapat dipandang mewakili populasi atau merupakan
generalisasi.Survei pada umurnnya melibatkan banyak responden, tergantung pada
tujuan dan batasan riset.
·
Observasi
merupakan metode pengumpulan data dengan mengamati dan mencatat pola perilaku
orang, objek atau kejadian-kejadian melalui cara sistematik. Dalam hal ini
periset tidak berkomunikasi atau bertanya dengan orang atau objek yang sedang
diobservasi sehingga orang yang sedang diobservasi tidak menyadari kalau mereka
sedang diteliti. Hal ini dilakukan supaya objek yang diamati tidak mengubah
perilakunya selama proses riset berjalan. Observasi dapat dilakukan dengan
mengamati beberapa hal antara lain perilaku fisik, perilaku mengonsumsi,
perubahan raut muka, objek. Metode observasi menawarkan keunggulan berupa
perilaku yang nyata atau aktual dan orang yang diamati sehingga tidak terjadi
manipulasi. Keunggulan ini bisa jadi tidak dimiliki oleh metode sebelumnya.
·
Eksperimen
merupakan riset yang berusaha memanipulasi satu atau lebih variabel kausal,
kemudian mengukur efek dan manipulasi tersebut terhadap satu atau Iebih
variabel dependen. Eksperimen memungkinkan periset mengisolasi variabel lain di
luar variabel kausal sehingga efek tersebut dinilai sebagal hasil perubahan
variabel kausal yang digunakan dalam riset. Dengan melihat kondisi pada saat
eksperimen dijalankan, eksperimen dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu
eksperimenlaboratorium dan eksperimen lapangan. Eksperimen laboratorium
dijalankan dalam keadaan yang tidak alami karena percobaan tidak dilakukan di
pasar yang sesungguhnya, sedangkan eksperimen lapangan menggunakan kondisi yang
riil.
8. Pengolahan data
Pada tahap ini,
semua data riset yang telah diperoleh, kemudian dilakukansortir data yaitu
memilih data yang memenuhi persyaratan riset. Hal inidilakukan karena ada
kemungkinan data yang masuk, beberapa di antaranyabisa tidak memenuhi
persyaratan riset yang tetah ditetapkan sebelumnya.Misalkan dibutuhkan 100
data, berarti kita harus mencari lebih dari 100 data.Sehingga ketika ada data
yang tidak memenuhi persyaratan masih ada datalainnya. Data riset yang
diperoleh kemudian dikumpulkan ke dalam table tertentu untuk memudahkan
pengolahan data. Sedangkan pengolahan datadapat dilakukan dengan sistem manual
dan atau sistem komputerisasi. Untukmenyesuaikan perkembangan zaman lebih baik
menggunakan system komputerisasi dengan beberapa keunggulan, diantaranya lebih
cepat, lebihtepat, lebih detail dalam perhitungannya. Pengolahan data
dapatmenggunakan program komputer SPSS atau program statistik lainnya.
9. Analisis data
Setelah
dilakukan pengolahan data baik secara manual maupun komputerisasi, hasilnya
merupakan output riset, di mana output tersebut harus dianalisis untuk
mendapatkan gambaran hasil yang dicapai sebagai upaya memecahkan permasalahan
riset. Dengan analisis data kita mengetahui apakah permasalahan riset dapat
terpecahkan sesuai dengan harapan hipotesis riset atau tidak sesuai harapan
hipotesis riset.
10. Kesimpulan dan saran
Bagian akhir
dan prosedur riset adalah menarik kesimpulan dan saran berdasarkan hasil
analisis data. Kesimpulan diambil murni dari hasil analisis data setelah dikaji
melalui uji statistik dan atau nonstatistik (bersifat kualitatif). Apapun hasil
analisis data dapat menjadi sumber pemecahan permasalahan dalam sebuah riset.
Dalam riset juga perlu diberikan masukan berupa saran. Saran berisi langkah apa
yang sebaiknya dilakukan untuk masa mendatang berdasarkan analisis data.
11. Penyampaian laporan riset
Setelah semua
prosedur riset dilalui, dalam arti riset sudah selesai, langkah berikutnya
disajikan dalam bentuk laporan riset yang disusun secara sistematik berdasarkan
kaidah penulisan ilmiah, seperti prosedur riset pemasaran di atas. Dalam
penyajian laporan riset, perlu juga diberikan argumentasi lainnnya agar lebih
menarik seperti foto objek yang diteliti, bagan, tabel dan gambar-gambar lainnya
yang berkaitan dengan riset.[8]
F. Sumber Data Riset Pasar
Dalam suatu
riset yang dilakukan seorang peneliti akan menggunakan data-data
yang dikumpulkan sebagai bahan utama proses pengolahan data. Namun
data
itu sendiri dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Kata primer
merupakan lawan kata dari sekunder, di mana artinya asli atauutama atau secara
langsung dari sumbernya. Jadi pengertian data primeradalah data asli yang
dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah risetsecara khusus. Dalam riset
pemasaran, data primer diperoleh secaralangsung dari sumbernya, sehingga
periset merupakan tangan pertama yangmemperoleh data tersebut.Data primer
dibedakan menjadi dua yaltu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif
adalah data yang berupa karakteristik, kategori atau ciri khassuatu objek
penelitian. Contoh data kualitatif adalah data dikelompokkanberdasarkan jenis
kelamin, jenjang pendidikan, daerah asal, jenis pekerjaafl. Jika data
kualitatif diterapkan pada benda, misatnya data tentang buah berartidapat dikelompokkan
menjadi ukuran besar, sedang, kecil, pada rasa buahmenjadi manis dan tidak
manis.
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka atau bilangan
baik utuh(diskrit) maupun tidak utuh (kontinyu). Data kuantitatif jenis diskrit
misalnyadata mengenai jumlah konsumen, jumlah televisi, jumlah mobil,
jumlahkaryawan, jumlah penjual, jumlah baju dan sebagainya. Sedangkan
datakuantitatif jenis kontinyu, misalnya ukuran berat badan atau berat
dalamperdagangan, ukuran jarak, ukuran tinggi rendah, dan sebagainya.
2. Data sekunder
Setelah data
primer atau data utama pada riset dilakukan, sebagai sarana pendukungnya adalah
data bersifat sekunder atau yang kedua, maksudnya adalah bahwa selain data
utama, periset memandang perlu untuk menarnbah daya dukung atas penelitiannya
dengan data-data yang lain yang berkaitan dengan penelitian. Misalnya mengenai
identitas para responden, sarana dan prasarana dalam proses produksi, informasi
jumlah konsumen dan waktu ke waktu, informasi jumlah karyawan sebuah perusahaan,
informasi jumlah produk yang dijual ke pasar, informasi mengenal segmen pasar
yang menjadi target, keuntungan perusahaan secara periodik, dan sebagainya.
Untuk itu data sekunder menjadi penting sebagai pemberi informasi yang
mendukung suatu riset tertentu
Ada beberapa pengertian data sekunder yang dapat menjadi rujukan
untuk
digunakan dalam suatu riset yaitu:
·
Data
sekunder merupakan data publikasi yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan
satu riset tertentu saja.
·
Data
sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh
periset sendiri, untuk tujuan yang lain, hal ini mengandung arti bahwa periset
hanya memantaatkan data yang sudah ada untuk risetnya.
·
Data
sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan
kepada masyarakat pengguna data.
·
Data
sekunder mencakup informasi yang telah dikumpulkan dan hanyamungkin relevan
dengan permasalahan yang ada.
Dari beberapa pengertian data sekunder di atas, data sekunder dapat
dibagi menjadi data sekunder internal dan data sekunder eksternal.
a. Data sekunder internal
Data sekunder
internal ini adalah merupakan data sekunder yang diperoleh dan dalam objek yang
diteliti, misalnya objek riset sebuah perusahaan atau organisasi, berarti data
sekunder internal tersedia di dalam perusahaan atau organisasi tersebut
contohnya jumlah karyawan, laporan keuangan atau akuntansi, jumlah penjualan
produk, catatan gaji atau upah yang diterima para karyawan, bagan struktur
perusahaan (organisasi) dan lainlain.
b. Data sekunder eksternal
Sedangkan data
sekunder eksternal merupakan data yang tersedia di luar perusahaan atau
organisasi, contohnya brosur, leaflet perusahaan, buku, majalah, riset
orang lain, data di Badan Pusat Statistik, jurnal-jurnal, dan sebagainya.
Sebenarnya data sekunder eksternal mi merupakan data yang
sudah jadi, artinya telah dilakukan pengolahan data berdasarkan
pengumpulan di waktu sebelumnya. Misalkan data di Badan Pusat Statistik, Semua
data telah diolah dan ditampilkan ke dalam tabel-tabel berdasarkan kelompok
atau karakteristik data, sehingga seorang periset tinggal memilih data yang
mana yang diperlukan.[9]
G. Kuesioner
Kuesioner pada
umumnya diperlukan untuk berbagai tujuan, tidak hanya untukvriset pemasaran
saja, tetapi banyak kepentingan di dalamnya. Setiap saat seseorang atau
sekelompok tim kerja ketika membutuhkan data yang diperlukan sebagai dasar
kerjanya, maka ketika itu pula mereka merasa perlu membuat daftar pertanyaan
atau kuesioner.[10]
Empat hal
penting yang perlu dilakukan untuk menyusun kuesioner yang efektif,yaitu:
1. Tidak terlalu panjang.
2. Pertanyaan jelas dan tidak bias/ ambigu.
3. Tidak mengandung pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden.
4. Ada bagian umum dan bagian khusus.
Pada umumnya empat tipe pertanyaan yang bisa digunakan dalam suatu
survei:
1. Dua pilihan (Two-choice)
Tipe ini digunakan untuk pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak.
2. Pilihan berganda (Multiple choice)
Tipe ini memungkinkan responden untuk memilih jawaban dari
sejumlahpilihan yang ada.
3. Ranking
Pertanyaan tipe ranking meminta responden untuk mengurutkan
beberapa haldari yang paling penting sampai yang tidak penting. Pengurutan
dilakukandengan memberikan peringkat 1 untuk yang paling penting, peringkat 2
untukyang kurang penting dan selanjutnya.
4. Terbuka (Open-ended)
Pertanyaan tipe terbuka mempersilahkan konsumen untuk menulis
ataumendeskripsikan jawaban tanpa dibatasi oleh pilihan tertentu.
H. Makna Tanggapan Responden
Dalam
menentukan arti jawaban, terdapat empat hal yang utama yaitu:
1. Tren
Tren adalah jawaban yang secara signifikan tinggi atau rendah
terhadappilihan tertentu.
2. Similaritas
Similaritas adalah trend yang sama-sama dialami oleh berbagai
kelompokdemografis yang berlebihan.
3. Kontradiksi
Hasil riset yang kontradiktif perlu dicari tahu alasannya.
Kontradiksi juga bias menunjukkan adanya cacat pada metode survei.
4. Odd Groupings
Odd groupings ditemukan
jika pelaku riset mendapatkan hasil yang tidakdiharapkan atau tidak dapat
dijelaskan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riset pemasaran
adalah suatu kegiatan yang sistematik dan mempunyai tujuan dalam hal
pengindentifikasian masalah, peluang, pengumpulan data, pengolahan dan
penganalisisan data, penyebaran informasi yang bermanfaat untuk membantu
manajemen dalam rangka pengambilan keputusan identifikasi dan solusi yang
efektif-efisien di bidang pemasaran perusahaan.
Ada beberapa
tujuan dilakukannya riset pasar antara lain: Pertama, Menganalisis
pasar, analisis pasar membantu rnemperhitungkan potensi pasar untuk produk,
jasa atau usaha baru. Analisis pasar dapat memberikan informasi mengenai calon
pelanggan, pasar potensial, lokasi usaha, dan pesaing.
Kedua, Menganalisis tanggapan pasar terhadap suatu produk atau jasa
analisis ini dimaksudkan untuk memperhitungkan potensi produk atau jasa di
pasar.
Ketiga, Menganalisis efektivitas iklan atau promosi dan perusahaan Riset
ini membantu pemilik perusahaan untuk menyeleksi media periklanan yang paling
efektif dan paling cost-effective.
Ke-empat, Menyusun strategi yaitu Pengkajian perencanaan strategis melacak
pertumbuhan atau kemerosotanpasar-pasar yang sudah ada dan membantu menemukan
produk-produk atau jasa-jasa apa yang akan sukses dalam pasar tersebut.
B. Kritik dan Saran
Dalam
penyusunan makalah ini penulis telah menyusun dengan sungguh-sungguh dan
berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Namun, tidak dapat
dipungkiri bahwa makalah ini belum bisa dikatakan sebagai makalah yang sempurna
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memacu semangat
penulis agar lebih giat dalam belajar menulis yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
A. Churchill, Gilbert. 2001.Dasar-dasar Riset Pemasaran Jilid 1, edisi 4.
Jakarta: Erlangga.
Hendri, John. 2009. Riset Pemasaran. Universitas
Gunadarma.
Istijianto.2005.Riset Sumber Daya Manusia. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Malhotra(1993).Marketing Research an Applied Orientation.
Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori, dan Aplikasi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sunyoto, Danag. 2012. Model Analisis Jalur untuk Riset Ekonomi.
Bandung: CV Alfabeta.